Sunday, December 13, 2015

Info Fisika

Mobil Hibrida dengan Fuel Cell

Semakin berkurangnya cadangan minyak mentah di perut Bumi, dan semakin tingginya tingkat pencemaran udara yang antara lain diakibatkan oleh gas sisa pembakaran (emisi) mesin kendaraan bermotor berbahan bakar minyak, membuat produsen mobil terkemuka berusaha mencari bahan bakar alternatif baru.

     Tantangan untuk mendapatkan kendaraan ramah lingkungan dengan emisi nol melahirkan kendaraan dengan bahan bakar hidrogen bertekanan tinggi, dengan mengombinasikan sistem hibrida fuel cell dengan baterai kedua. Kendaraan dengan sistem mesin seperti ini disebut Fuel Cell Hybrid Vehicles (FCHV).

FCHV pada prinsipnya adalah mobil yang menggunakan mesin listrik yang tenaga listriknya diperoleh lewat reaksi kimia yang mengabungkan gas hidrogen(H2) dengan gas oksigen(O2) yang diperoleh dari udara. Sisa pembakaran yang dihasilkannya adalah air sehingga dianggap sangat aman untuk pelestarian lingkungan (lihat gambar a).

     Selain itu, berbeda dengan mobil listrik konvensional yang perlu mengisi kembali baterainya selama beberapa jam, pengisian gas hidrogen hanya memerlukan waktu sekitar lima menit.

Untuk fuel cell dengan tangki yang dapat membawa hidrogen sebanyak 340 atm memungkinkan mobil menempuh 161 km pada satu kali pengisian. Walaupun tangki membawa hidrogen lebih sedikit, yaitu 200 atm, tetapi jika diberi baterai tambahan, baterai NiMH, jarak tempuh mobil meningkat dan dapat mencapai 250 km pada satu kali pengisian.

     Baterai tambahan (lihat gambar b) membantu mobil saat berakselerasi atau membutuhkan tenaga lebih besar. Pengisian baterai NiMH dilakukan saat mobil menurunkan kecepatan (deselerasi).
Gambar a.Fuel Cell

Gambar b.Konfigurasi sistem FCHV

No comments:

Post a Comment